Total Tayangan Halaman

Jumat, 10 Februari 2012

Skema Pemancar FM 10 - 15 W Selasa, Desember 13, 2011

Para Bloger yang mulia ini saya persembahkan sebuah PCB Pemancar FM sederhana berkekuatan 10 - 15 Watt.Dengan component yang cukup murah. Finalnya aja cuma pake C1971 murah kan?? dan komponen lainnya bisa dari bekas bekas mesin TV rongsokan. wkwkwkwkwk... PCB dibawah adalah hasil desain saya sendiri, dan hati hati jika ingin merakitnya karna ada jalur GND yang menyatu, jadi harus diputus dulu, jika tidak maka arus dari Power Supply akan ngedrop... dan TR C1971 harus anda modif karna disitu saya membuat letak kaki nya terbalik, yang sebenarnya kaki tengah adalah emitor dan kaki no 3 adalah kolektor. lihat gambar dibawah ini yang saya ambil dari datasheet.com

Ini gambar Transistor C1971 dan Description-nya



















Dan ini rangkaian Final yang di rekomendasikan














PCB FM TRANSMITTER

Dibawah ini ada 2 bua skema yang mungkin bisa untuk sumber inpirasi

Skema Pemancar FM 10 - 15 W

Selasa, Desember 13, 2011

Para Bloger yang mulia ini saya persembahkan sebuah PCB Pemancar FM sederhana berkekuatan 10 - 15 Watt.Dengan component yang cukup murah. Finalnya aja cuma pake C1971 murah kan?? dan komponen lainnya bisa dari bekas bekas mesin TV rongsokan. wkwkwkwkwk... PCB dibawah adalah hasil desain saya sendiri, dan hati hati jika ingin merakitnya karna ada jalur GND yang menyatu, jadi harus diputus dulu, jika tidak maka arus dari Power Supply akan ngedrop... dan TR C1971 harus anda modif karna disitu saya membuat letak kaki nya terbalik, yang sebenarnya kaki tengah adalah emitor dan kaki no 3 adalah kolektor. lihat gambar dibawah ini yang saya ambil dari datasheet.com

Ini gambar Transistor C1971 dan Description-nya



















Dan ini rangkaian Final yang di rekomendasikan














PCB FM TRANSMITTER

Dibawah ini ada 2 bua skema yang mungkin bisa untuk sumber inpirasi
Cara Membuat PLL Pemancar FM Stereo dan Boster FM 25 Watt
Cara Membuat PLL Pemancar FM Stereo + Booster FM 25 Watt. Sebenarnya ini kegiatan lama yang berlangsung kira-kira 9  tahun yang lalu sekitar tahun 1999/2000, namun tidak ada salahnya kalau hal itu saya posting sekedar untuk berbagi/sharing sesama Hobies Elektronika Frekuensi tinggi. Siapa tahu bisa dijadikan referensi dan bermanfaat juga bagi yang lain…  Saat itu memang lagi Ngetrend Broadcasting FM Eksperimenter. Saat-saat dimana mulai akan bermunculan Stasiun-stasiun Pemancar FM Stereo Broadcast tanpa Ijin (kalaupun ijin paling-paling cuma ijin Lokal).
Para Hobies Elektronika Radio Frekuensi khususnya VHF saat itu berusaha bagaimana cara membuat Pemancar FM baik Mono maupun Stereo dengan segala keterbatasan komponen yang ada saat itu. Memang saat itu untuk mendapatkan komponen2 tertentu sangatlah sulit dan kalaupun ada harus dibayar dengan biaya cukup mahal baik dari harga komponen maupun cara mendapatkannya. Waktu itu di tempat saya untuk mendapatkan komponen tertentu harus rela ke pasar Genteng Baru Surabaya yang berjarak sekitar 200 km dengan waktu tempuh sekitar 10  jam p-p :)
Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, saya mulailah cara Pembuatan PLL Pemancar FM Stereo + Boster 25 Watt tersebut dengan merancang Skema MPX, Osilator, PLL, Booster dan sebagainya. Berikut Spesifikasi Pemancar FM Stereo  + Boster 25 Watt yang saya buat saat itu :
1. MPX Stereo :
  • Menggunakan Sistem Sampling untuk membangkitkan 38 kHz – DSBSC
  • Digital MOSFET Osilator dengan kristal 456 kHz sebagai resonatornya dan beberapa pembagi MOSFET
  • Low Noise op-amp menggunakan 4 buah op-amp yang dibangun menggunakan 2 buah IC MC1458
  • 3 tingkat 15 kHz pasif Low Pass Filter fixed 12 kHz frekuensi lancung
  • Vcc +12 Volt DC
  • - 26 dB L – R  Separation
2. Osilator + PLL + Buffer :
  • 87,5 MHz – 108,5 MHz Frekuensi Range
  • Osilator Pemancar FM menggunakan FET dengan 2 buah Varaktor MV2105
  • FET Buffer 1 nd Osilator
  • PLL dengan TC9122P (Saat itu IC PLL yang ada memang baru IC tersebut yang bisa saya dapatkan)
  • Display Frekuensi kerja PLL menggunakan IC TTL dan 4 Seven Segmen
  • Very Fast Lock PLL. Hanya perlu waktu kurang dari 0,25 detik PLL untuk Lock
  • Dilengkapi PLL Lock  Circuit Sensor. Rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi Lock PLL sehingga Buffer 1 Watt pada PLL akan ON saat PLL Lock. Sehingga Boster 25 Watt Pemancar juga baru ON (mendapat sinyal input) setelah PLL Lock. Jadi selama PLL belum Lock maka Boster Pemancar FM Stereo 25 Watt tetap OFF
  • LED Lock Indikator
  • 4 buah DIP Switch untuk Setting Frekuensi Kerja PLL
  • Vcc +12 Volt DC
  • 12 MHz Swing Setting Osilator. Hanya perlu 2 kali Adjustment koker untuk bergeser dari frekuensi 88 MHz – 108 MHz
  • 1 Watt Power Output menggunakan C2538 dengan Low Pass Filter
3. Boster Pemancar FM 25 Watt :
  • 50 Ohm Output Impedance
  • Driver dengan C1971 dan Final dengan C1946A
  • 87,5 MHz – 108,5 MHz Frekuensi Range
  • 25 Watt Power Output Flat. Daya Output rata 25 Watt mulai 87,5 – 108,5 MHz
  • Vcc +13,8 Volt DC
  • Potensio Adjustment Power (daya output pemancar FM dapat diatur 0 Watt – 25 Watt dengan memutar power potensio di panel depan)
  • Type Phi – Output Low Pass Filter dengan redaman harmonisa  yang sangat bagus (menurut pendapat saya) :d
  • One Tune Trimer Capasitor 5 – 100 pF
4. Power Suply, Ada 2 Power Suply :
  • Switching Power Suply Komputer Type Lama (Built-Up). Diambil +12 Volt untuk mensuplay PLL, MPX Stereo, Level Indikator dan Kipas Pendingin. Sementara +5 Volt untuk Rangkaian Digital Dispaly Frekuensi pada Seven Segmen
  • +13,8 VDC – 10 Ampere Switching Regulator untuk mensuplay Boster 25 Watt
  • Watt
5. Soft-Start Circuit :
  • Menggunakan Aktif  Soft-Start Circuit dengan Full-Contact Time Delay  1 detik. Rangkaian ini untuk mengantisipasi Arus Sentak yang cukup besar saat pertama Pesawat dihidupkan
Seluruh PCB untuk rangkaian di atas saya buat menggunakan bantuan Software Designer PCB v1.54 melalui Teknik Gambar menggunakan Komputer. Pembuatan PLL Pemancar FM Stereo + Boster FM 25 Watt tersebut di atas memang masih perlu pengembangan diantaranya adalah penambahan SWR Protektor pada bagian akhir setelah RF Power Amplifier c1946A dan Low Pass Filter.
Dari hasil uji ketahanan, Pesawat PLL Pemancar FM Stereo + Booster  FM 25 Watt tersebut sudah saya uji ON-Air selama lebih dari 10 x 24 jam Non-Stop dengan Power Maksimal pada 25 Watt beban Antena dengan SWR 1 : 1,05 dengan hasil cukup memuaskan sebagai berikut :
  • Suhu Pendingin Boster Stabil
  • Suhu Switching Regulator Stabil
  • Kualitas Audio Stabil
  • Daya Output Stabil pada 25 Watt
  • MPX L – R Separation stabil
  • Osilator + PLL Stabil tanpa Adjustment ulang Koker
  • Frekuensi Stabil
  • RF Output Low Pass Filter Filter Stabil
  • SWR Stabil pada 1 : 1,05
Selain itu penambahan Daya Output perlu dilakukan mengingat 25 Watt belumlah cukup. Saat  itu (tahun 2000) memang sudah memenuhi syarat untuk Broadcasting, namun untuk saat ini paling tidak harus minimal 200 Watt (2 x SC2694). Sampai saat ini, meskipun sudah 9 tahunan dan sudah tidak ON-AIR lagi, Pesawat PLL Pemancar FM Stereo + Booster FM 25 Watt tersebut masih Oke dan masih dapat dioperasikan. Untuk Teknik Pembuatan PCB Secara Praktis silahkan baca Cara Praktis Pembuatan PCB.

Pembaca kartu memori


Sebuah pembaca kartu memori yang bisa digunakan bersama dengan berbagai jenis kartu memori
Pembaca kartu memori (bahasa Inggris: memory card reader atau cukup card reader saja) adalah alat untuk membaca kartu memori yang biasanya dihubungkan ke komputer dengan kabel USB.
Pada awalnya pembaca kartu memori dirancang hanya untuk membaca satu jenis kartu memori saja, misalnya hanya kartu CF saja atau kartu SD saja. Kini banyak didapati memory card reader yang dapat membaca berbagai jenis kartu memori, alat ini sering disebut dengan Multicard reader.

Kamis, 19 Januari 2012

Ilmu Sosiologi

A. Tentang Teori, Membaca dan berteori
Ketika menyaksikan orang berbicara, dengan mudah kita sering menyatakan “ah…anda berteori”. Sadar atau tidak, semua orang sebenarnya berteori. Orang tua menasehati anaknya, dengan membandingkan perilaku anak tetangga, sesungguhnya dia berteori. Komentar penonton bola di di depan Televisi, dengan mengatakan si A begini, si B begitu, seorang mahasiswa menjelaskan mengapa nilai ujian temannya buruk, seorang dokter, pengacara politisi berbicara tentang apa, mengapa, semuanya sesungguhnya berteori. Persoalannya, orang tidak selalu sadar mengenai penjelasannya, ramalannya, asumsi-asumsi atau struktur logis dari pendapatnya itu. Semuanya dilakukkan bersifat implisit, dan orang selalu berbeda-beda di dalam membangun asumsi-asumsi teoritiknya itu, yang dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman sosial dan orientasi intelektualnya. Ringkasnya, kita semua berteori, dalam proses menciptakan dan mempertahankan kenyataan sosial, meskipun kita tidak menganggap diri sendiri sebagai ahli teori sosial. Hal penting yang perlu dicatat pula bahwa dalam kehidupan sosial, kita juga tidak selalu menghargai atau sekedar mengetahui bahwa asumsi-asumsi yang kita pakai diciptakan oleh orang-orang lain. Sesungguhnya, sebuah asumsi-asumsi akan berubah menjadi eksplisit jika pendapat seseorang itu dianut oleh kebanyakan orang. Menyadari kemungkinan ini, setiap teori implisit hendaknya ‘tunduk’ kepada keharusan pengujian-pengujian kebenaran. Dari sinilah muncul teori yang lebih eksplisit-formal, sehingga keabsahan menjadi analisis yang obyektif terpenuhi, dimana orang bisa memberi penilaian atau mempelajarinya. Bagian teori yang kita kenal dan kita pelajari dari berbagai hasil ciptaan para ahli teori adalah contoh teori eksplisit yang sudah mengalami proses pengujian-pengujian kebenaran.

Tetapi ketika mempelajari teori-teori eksplisit-formal tersebut, seringkali diri kita terjerumus dengan menjadikan teori sebagai dogma, dengan jalan akhir yang dibanyak sisi mengalami jalan buntu. Kita sering menemui diri kita terkerangkeng dalam sebuah ‘tembok suci’ sebuah teori, dan ‘gagal’ terlibat aktif dalam dunia yang luas dan nyata di luar tembok. Belajar teori sosiologi harus dipahami jauh dari sekedar menghafal ide-ide para ahli teori sosial, yang menempatkan hasil analisanya itu sebagai kebenaran akhir. Teori harus dipelajari karena warisan ilmiahnya bisa menjadi penuntun dalam memahami kenyataan sosial. Hanya saja kenyataan sosial itu harus diakui begitu luasnya, dan terus berkembang. Dengan demikian warisan teori itu harus dievaluasi relevansinya, sehingga terus aktual untuk menganalisis dunia sosial masa kini. Maka teori itu sesungguhnya tidak mengenal akhir.

B. Sejarah dan Konteks Sosial Lahirnya Teori Sosiologi
Perhatian intelektual terhadap masalah dan isu yang berhubungan dengan sosiologi sesungguhnya telah lama berkembang sebelum sosiologi itu menjadi disiplin ilmiah. Pada abad 18, para ahli filsafat pencerahan telah mengajarkan peranan akal budi dalam memahami perilaku manusia. Bahkan pada abad 14, penglaman kehidupan padang pasir telah melahirkan Ibn Khaldun, yang mengembangkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip umum yang mengatur dinamika masyarakat arab, sehingga dianggap bukan ‘trah-darah’ lahirnya teori sosial modern, tetapi diakui menyumbang perspektifnya.

Di prancis, revolusi prancis beserta aktivitas-aktivitas sosialnya menjadi latar belakang sejarah bagi August Comte dalam menjelaskan sejarah perubahan sosial dalam model teoritisnya yang khas. Di Inggris, revolusi Inggris merangsang ahli-ahli teori sosial seperti Herbert Spencer dan Karl Marx (yang datang dari prancis setelah meninggalkan tanah kelahirannya Jerman) untuk mengembangkan penjelasan mengenai tipe keteraturan sosial baru yang muncul sebagai konsekuansi petumbuhan industri beserta perkembangan teknologi yang mengiringinya. Di Jerman, pertumbuhan industri beserta pergolakan politiknya, menarik perhatian Max Weber untuk memberi penjelasan tentang munculnya organisasi-organisai sosial yang semakin hirarkis dan rasional.

Gambaran sederhana mengenai kelahiran sosiologi ini tidak berarti bahwa sosiologi itu bersifat sejarah. Penting untuk membentuk pemahaman bahwa perubahan sosial yang besar dan perubahan budaya yang mendasar, telah merangsang perhatian intelektual darimana sosiologi akhirnya berkembang. Tidak ada dobrakan ilmiah atau dobrakan intelektual dari ruang kosong, dan sosiologi (mungkin ilimu-ilmu pengetahuan lainnya) sangat dipengaruhi oleh sejarah dan konteks sosialnya.

Sebagai contoh latar belakang yang langsung dari revolusi prancis yang meliputi perubahan-perubahan besar-besaran dalam struktur ekonomi, yang mengangkat kaum borjuis ke dalam satu posisi terpandang. Tetapi bukan hanya institusi ekonomi dan politik saja yang terlibat di dalamnya. Karena gereja begitu erat hubungannya dengan struktur kekuasaan feodal, tekanan-tekanan untuk perubahan politik revolusioner juga menyertakan perlawanan terhadap gereja, lembaga-lembaganya, serta kepercayaan-kepercayaannya. Salah satu hasil yang diperoleh dalam astronomi, yang mempertanyakan pandangan dunia diabad pertengahan dengan kosmologinya yang terpusat di bumi, membawa hasil Copernicu dan Galelio dikutuk. Kemunduran kepercayaan-kepercayaan agama oleh pertumbuhan mentalis ilmiah ini, melahirkan August Comte yang berpikir perlunya pandangan-pandangan baru tentang manusia dan masyarakat yang tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan.

Pada akhir abad ke 19, para ahli teori sosial lebih peka memahami kesulitan-kesulitan, serta hambatan-hambatan untuk mereorganisasi masyarakat secara sosial dibandingkan para filsuf abad pencerahan. Tetapi muncul hal baru, dimana arti ‘suatu ilmu tentang masyarakat’ mencuat secara berbeda-beda. Seperti para ahli sosial dari Prancis dengan Jerman. Tekanan yang diberikan oleh ahli teori sosial prancis dengan tradisi positivisnya, jelas kecenderungan manusia dan masyarakat seperti halnya hukum-hukum alam, sehingga hanya bisa ditemukan dengan jenis teknik ilmiah yang sama dengan teknik penelitian empiris dalam ilmu pengetahuan fisik. Sementara ahli ilmu pengetahuan Jerman dengan historismenya, meskipun tertarik pula pada kecenderungan status sosilogi seperti halnya ilmu pengetahuan alam, tetapi mereka melihat berbeda dengan ilmu-ilmu alam. Misalnya posisi Max Weber yang sangat jelas, dengan memberikan distingsi antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu tentang masyarakat dan kebudayaan. Idenya tentang hakekat ilmu sosial yang meliputi arti dan kemauan manusia, mendorongnya membangun teknik atau metode analisis yang berbeda.

Kini, ketika kita menatap jauh ke depan, begitu jelas terhampar bahwa kecepatan dan kompleksitas perubahan sosial dalam masyarakat industri modern lebih besar dibandingkan dengan apa yang menjadi pengalaman hidup para ahli teori sosial masa silam. Perdebatanpun terus berkembang membuka pintu sampai pada kompleksitas kenyataan sosial. Muncul ilmuan-ilmuan yang memandang perlunya aktualisasi teori-teori besar yang telah ada. Namun kritik atas kemandegan terhadap teori-teori besarpun tak terbendung, menjadi pandangan baru untuk memecahkan masalah-masalah masyarakat. Bahkan muncul beberapa upaya untuk melakuakan dekontruksi atas kemapanan teori-teori besar dalam membaca kenyataan sosial yang terus berkembang. Namun harus dipahami juga bahwa betapapun derasnya kritik kritik hingga dekontruksi bergerak, kenyataannya sebuah teori lama tidak pernah berhasil dikubur. Bahkan kita menyaksikan pula keberadaan teori lama yang tampil bersandingan dengan teori-teori kontemporer.

Demikian teori-teori sosiologi ,memang tidak bisa memberikan formula dengan daya magis untuk menginterpretasikan kenyataan sosial atau membuat ramalan-ramalan masa depan ataupun memberikan jalan keluar terhadap isu-isu intelektual atau masalah yang dihadapinya. Tetapi kerangka konseptualnya dan intelektual dari persepektif sosiologi, serta gaya analisis yang diberikan oleh teori-teori tertentu dapat membantu kita untuk memahami dunia sosial kita. Pada gilirannya mampu menunjang obyektivitas dan kepekaan. Sekali lagi perlu dicatat bahwa bagaimanapun juga sebuah teori tetap harus dipelajari, sebab warisan ilmiahnya bisa menuntun kita dalam memahami kenyataan sosial. Dan harus dimengerti bahwa bagaimanapun juga dari Eropa-baratlah Sosiologi berkembang.

C. Sosiologi Sebagai Ilmu Multiparadigmatik
Thomas S. Khun, yang menunjuk pada asumsi-asumsi intelektual dasar yang dibuat oleh para ilmuan mengenai permasalahan-permasalahan yang disebut dengan istilah paradigma. Setidaknya Khun mengartikan suatu paradigma terdiri dari pandangan hidup (world view atau weltanchaung) yang dimiliki oleh ilmuwan dalam disiplin tertentu. Perbedaan-perbedaan antar paradigma ini, telah melahirkan perbedaan-perbedaan dalam orientasi masing-masing disiplin, yang tidak jarang melahirkan pertentangan antar mereka yang mewakili masing-masing paraigma. Bahkan tidak jarang konflik tersebut berjalan sekedar menurut rasional dan ilmiah saja. Ada dimensi politik dalam konflik itu yang mencerminkan indoktrinisasi dari para ilmuwan itu.

Mungkin kebanyakan ahli teori-teori sosial tidak akan menemukan alasan mendasar untuk bertengkar dengan pendirian intelektualnya. Pada akhirnya kita butuh kerendahan hati, paling tidak secara prinsip bahwa adanya ketidaklengakapan suatu teori apapun. Pengertian kita bahwa teori-teori yang berkompetisi itu dapat valid untuk tujuan dan kondisi tertentu.

Bagaimana dengan Sosiologi, apakah Sosiologi juga didominasi oleh suatu paradigma?. Jawaban ‘Ya’, jika semua hal mengenai Sosiologi dipahami memiliki asumsi dasar bahwa sikap-sikap, kebutuhan-kebutuhan, nilai-nilai, serta pola-pola perilaku individu yang fundamental sangat dibentuk oleh lingkungan sosialnya. Namun dibalik pandangan umum ini, terdapat perbedaan yang sangat mencolok dalam asumsi-asumsi dasar dari para ahli Sosiologi yang berhubungan dengan pokok permasalahan dan implikasinya terhadap metode-metode penelitiannya. Dengan menggunakan konsep paradigma Khun, Ritzer mengembangkan analisis yang tepat mengenai sosiologi sebagai ilmu multiparadigmatik, yang membedakan tiga paradigma yang secara fundamental berbeda satu sama lain, antara lain; Paradigma Fakta Sosial, Paradigma Definisi Sosial, dan Paradigma Perilaku Sosial. Paradigma fakta sosial diwakili oleh Emiel Durkheim, selama tahap perkembangan teori sosiologi klasik mendominasi. Pada masa kini terdapat dalam teori fungsionalisme dan teori konflik yang menekankan ide bahwa fakta sosial adalah riil, atau sekurang-kurangnya dapat diperlukan sebagai yang riil. Struktur sosial dan institusi sosial merupakan salah satu diantara fakta sosial itu yang mendapat perhatian khusus.

Paradigma definisi sosial menekankan hakekat kenyataan sosial yang bersifat subyektif, lebih dari pada eksistensinya yang terlepas dari individu. Selama tahap perkembangan teori klasik, paradigma ini diwakili dan dikembangkan oleh Max Weber dengan teori tindakannya. Lalu teori interaksionisme simbolik dari karya Herbert Mead, cooley, dan lain-lain. Teori-teori yang berbeda ini memiliki pandangan bahwa kenyataan sosial di dasarkan pada definisi subyektif individu dan penilaiannya. Tindakan-tindakan individu serta pola-pola interaksinya dibimbing bersama, yang dikontruksikan melalui proses interaksi.

Paradigma perilaku sosial, menekankan pendekatan obyektif empiris terhadap kenyataan sosial. Menurut paradigma perilaku sosial, data empiris mengenai kenyataan sosial hanyalah perilaku individu yang nyata. Pendekatan ini dikembangkan terutama dalam psikologi sosial, yang prinsip-prinsip dasarnya berasal dari Homans mengenai perilaku sosial.

Berbagai paradigma tersebut sesungguhnya memperlihatkan tingkatan-tingkatan kenyataan sosial, yang bisa dibedakan sebagai berikut:

1. Tngkat individu
Dalam tingkatan ini menempatkan individu sebagai pusat perhatian dalam analisis intinya. Perhatian tidak pada individu sebagai individu, melainkan pada satuan-satuan perilaku individu tersebut.
2. Tingkat antar individu
Kenyataan sosial pada tingkatan ini meliputi interaksi antar individu dengan semua arti yang berhubungan dengan komunikasi simbolis, penyesuaian timbal balik, negosiasi mengenai bentuk-bentuk tindakan yang saling tergantung, kerja sama atau konflik atar pribadi, pola-pola adaptasi bersama atau berhubungan satu-sama lain terhadap lingkungan yang lebih luas. Dua perspektif teoritis utama yang menekankan tingkatan ini adalah interkasionisme simbolik dan teori pertukaran.
3. Tingkat struktur sosial
Perhatian pada pembahasan tingkatan ini terletak pada pola-pola tidakan dan jaringan-jaringan interaksi yang disimpulkan dari pengamatan terhadap keteraturan dan keseragaman yang terdapat dalam waktu dan ruang tertentu. Satuan-satuan yang penting dalam kenyataan sosial ditingkatan ini dilihat sebagai posisi-posisi sosial (didefinisikan menururt hubungan yang kurang lebih stabil dengan posisi-posisi lainnya) dan peranan-peranan sosial (didefinisikan menurut harapan-harapan bersama akan perilaku orang-orang yang menduduki berbagai posisi). Dua aliran utama yang berhubungan dengan tingkatan ini ini adalah teori fungsionalis dan konflik.
4. Tingkat budaya
Tingkatan ini meliputi; arti, nilai, symbol, norma, dan pandangan hidup umumnya yang dimiliki bersama oleh anggota suatu masyarakat atau sekelompok anggota masyarakat. Dalam pengertian yang luas, istilah kebudayaan terdiri dari produk-produk tindakan dan interaksi manusia, termasuk benda-benda ciptaan manusia berupa materi dan dunia kebudayaan non-materi.

Penutup
Beberapa paradigma yang telah saya tulis diatas merupakan sebuah pengantar bagi siapa saja yang ingin belajar sosiologi, perkenalan dengan perspektif sosiologi langsung terkesan betapa kompleksnya kenyataan sosial itu dan betapa sulitnya memberikan penjelasan yang sederhana sekalipun mengenai dunia manusia sosial ini. Meski demikian peliknya, tetap saja secara terbuka ditangan kita bahwa kemerdekaa untuk memilih teori seluas-luasnya diberikan secara sah oleh sosiologi itu sendiri. Satu hal yang digaris bawahi bahwa masalah mendasar di dalam sosiologi yang bermaksud menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana masyarakat itu sendiri, dengan kata lain sebenarnya menuntun kita untuk menaruh perhatian secara arif pada upaya membangaun prinsip-prinsip untuk memahami kejadian-kejadian sosial.

Islam Kok Pacaran oleh m.nor rofexz


Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tempaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa nikah.
Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat. Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti puppy love (cinta monyet), datang (kencan), going steady (pacaran), dan engagement (tunangan).
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika kebebasan seksual da lam pacaran diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka dengan tegas mereka menolak. Namun, tidaklah demikian jika diartikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan cinta, sebagai alat untuk memilih pasangan hidup. Akan tetapi kenyataannya, orang berpacaran akan sulit segi mudharatnya ketimbang maslahatnya. Satu contoh : orang berpacaran cenderung mengenang dianya. Waktu luangnya (misalnya bagi mahasiswa) banyak terisi hal-hal semacam melamun atau berfantasi. Amanah untuk belajar terkurangi atau bahkan terbengkalai. Biasanya mahasiswa masih mendapat kiriman dari orang tua. Apakah uang kiriman untuk hidup dan membeli buku tidak terserap untuk pacaran itu ?
Atas dasar itulah ulama memandang, bahwa pacaran model begini adalah kedhaliman atas amanah orang tua. Secara sosio kultural di kalangan masyarakat agamis, pacaran akan mengundang fitnah, bahkan tergolong naif. Mau tidak mau, orang yang berpacaran sedikit demi sedikit akan terkikis peresapan ke-Islam-an dalam hatinya, bahkan bisa mengakibatkan kehancuran moral dan akhlak. Na’udzubillah min dzalik !
Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi akibat science dan peradaban modern (westernisasi). Islam sendiri sebagai penyempurnaan dien-dien tidak kalah canggihnya memberi penjelasan mengenai berpacaran. Pacaran menurut Islam diidentikkan sebagai apa yang dilontarkan Rasulullah SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah." (HR Ahmad dan Abu Daud).
Namun Islam juga, jelas-jelas menyatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Setiap orang yang berpacaran cenderung untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syari’at ! Terhadap larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau bukan istrinya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya." Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati."
Tapi mungkin juga ada di antara mereka yang mencoba "berdalih" dengan mengemukakan argumen berdasar kepada sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Abu Daud berikut : "Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, atawa memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena Allah, maka sungguh orang itu telah menyempurnakan imannya." Tarohlah mereka itu adalah orang-orang yang mempunyai tali iman yang kokoh, yang nggak bakalan terjerumus (terlalu) jauh dalam mengarungi "dunia berpacaran" mereka. Tapi kita juga berhak bertanya : sejauh manakah mereka dapat mengendalikan kemudi "perahu pacaran" itu ? Dan jika kita kembalikan lagi kepada hadits yang telah mereka kemukakan itu, bahwa barang siapa yang mencintai karena Allah adalah salah satu aspek penyempurna keimanan seseorang, lalu benarkah mereka itu mencintai satu sama lainnya benar-benar karena Allah ? Dan bagaimana mereka merealisasikan "mencintai karena Allah" tersebut ? Kalau (misalnya) ada acara bonceng-boncengan, dua-duaan, atau bahkan sampai buka aurat (dalam arti semestinya selain wajah dan dua tapak tangan) bagi si cewek, atau yang lain-lainnya, apakah itu bisa dikategorikan sebagai "mencintai karena Allah ?" Jawabnya jelas tidak !
Dalam kaitan ini peran orang tua sangat penting dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya terutama yang lebih menjurus kepada pergaulan dengan lain jenis. Adalah suatu keteledoran jika orang tua membiarkan anak-anaknya bergaul bebas dengan bukan muhrimnya. Oleh karena itu sikap yang bijak bagi orang tua kalau melihat anaknya sudah saatnya untuk menikah, adalah segera saja laksanakan.


 

Pacaran dalam Islam

Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu?
Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta ditolak .... dukun pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga' terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do'i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."
(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga' punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab

Samsung DA-E750: Andalkan Konektivitas Lengkap dan Amplifier Tabung

Renhard Harjanto 05/01/2012 0
samsung DA E750 610x282 Samsung DA E750: Andalkan Konektivitas Lengkap dan Amplifier Tabung news home gadget audio home gadget
Popularitas perangkat iOS dengan fitur Airplay-nya membuat banyak produsen audio menghadirkan perangkat audio yang mendukung fitur tersebut. Tidak mau ketinggalan, Samsung baru saja merilis dock audio terbaru mereka Samsung DA-E750 yang menawarkan koneksi wireless sehingga dapat digunakan untuk perangkat iOS lewat Airplay. Selain iOS, DA-E750 juga kompatibel dengan seluruh perangkat Samsung Galaxy melalui koneksi AllShare. Dengan kompatibilitasnya pada kedua perangkat tersebut, membuat Samsung DA-E750 kini menjadi satu-satunya dock audio pertama yang kompatibel dengan perangkat iOS dan Samsung Galaxy.
Dikemas dengan tampilan yang terlihat retro dan minimalis, Samsung DA-E750 hadir mengusung konsep hybrid yang mengabungkan amplifier vakum tabung dengan speaker sistem 2.1 berkekuatan 100W dalam satu body. Meski penggunaan ampli tabung terhitung jarang pada sebuah dock audio, namun dengan ampli tabung tersebut Samsung menjanjikan output suara yang lebih optimal dengan tingkat vokal yang lebih jernih, natural dan tingkat distorsi suara yang sangat minim.
Selain memanfaatkan koneksi wireless untuk terhubung dengan perangkat iOS dan Samsung Galaxy, tersedia juga port USB dan koneksi Bluetooth yang dapat dimanfaatkan untuk terkoneksi dengan perangkat audio lain.
Samsung DA-E750 rencananya baru akan dipamerkan pada ajang CES 2012 nanti. Belum ada kabar kapan akan tersedia di pasaran Indonesia.

Jumat, 06 Januari 2012

ARTIKEL SUARA DAN AUDIO

Posted by: pti08 on: December 21, 2008
Suara adalah
• fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda
• getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang
berubah secara kontinyu terhadap waktu
BENDA BERGETAR –> PERBEDAAN TEKANAN DI UDARA –> MELEWATI UDARA (GELOMBANG) –> PENDENGAR
Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”.
Suara/bunyi biasanya merambat melalui udara. Suara/bunyi tidak bisa
merambat melalui ruang hampa.
KONSEP DASAR
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan
tekanan terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang terjadi dinamakan
sebagai “GELOMBANG”.
Gelombang mempunyai pola sama yang berulang pada interval tertentu,
yang disebut sebagai “PERIODE”.
Contoh suara periodik : instrument musik, nyanyian burung, dll
Contoh suara nonperiodik : batuk, percikan ombak, dll
Suara berkaitan erat dengan:
1. Frekuensi
- Banyaknya periode dalam 1 detik
- Satuan : Hertz (Hz) atau cycles per second (cps)
- Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f
Dimana c = kecepatan rambat bunyi
Dimana f = frekuensi
Contoh:
Berapakah panjang gelombang untuk gelombang suara yang
memiliki kecepatan rambat 343 m/s dan frekuensi 20 kHz?
Jawab:
WaveLength = c/f = 343/20 = 17,15 mm.
Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi:
Infrasound 0Hz – 20 Hz
Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz
Ultrasound 20KHz – 1 GHz
Hypersound 1GHz – 10 THz
Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50Hz – 10KHz.
Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20Hz – 20Khz.
Sistem multimedia menggunakan suara yang berada dalam range
pendengaran manusia.
Suara yang berada pada range pendengaran manusia sebagai
“AUDIO”, dan gelombangnya sebagai “ACCOUSTIC SIGNALS”.
Suara diluar range pendengaran manusia dapat dikatakan
sebagai “NOISE” (getaran yang tidak teratur dan tidak berurutan
dalam berbagai frekuensi, tidak dapat didengar manusia).
2. Amplitudo
- Keras lemahnya bunyi atau tinggi rendahnya gelombang.
- Satuan amplitudo adalah decibel (db)
- Bunyi mulai dapat merusak telinga jika tingkat volumenya lebih
besar dari 85 dB dan pada ukuran 130 dB akan mampu membuat
hancur gendang telinga
3. Velocity
- Kecepatan perambatan gelombang bunyi sampai ke telinga
pendengar.
- Satuan yang digunakan : m/s
- Pada udara kering dengan suhu 20 °C (68 °F)m kecepatan
rambat suara sekitar 343 m/s
REPRESENTASI SUARA
Gelombang suara analog tidak dapat langsung direpresentasikan pada
komputer. Komputer mengukur amplitudo pada satuan waktu tertentu untuk
menghasilkan sejumlah angka. Tiap satuan pengukuran ini dinamakan
“SAMPLE”.
ANALOG TO DIGITAL CONVERSION (ADC)
Adalah proses mengubah amplitudo gelombang bunyi ke dalam waktu
interval tertentu (disebut juga sampling), sehingga menghasilkan
representasi digital dari suara.
Sampling rate : beberapa gelombang yang diambil dalam satu detik.
Contoh : jika kualitas CD Audio dikatakan memiliki frekuensi sebesar 44100
Hz, berarti jumlah sample sebesar 44100 per detik.
DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC)
Adalah proses mengubah digital audio menjadi sinyal analog. DAC biasanya
hanya menerima sinyal digital Pulse Code Modulation (PCM).
PCM adalah representasi digital dari sinyal analog, dimana gelombang
disample secara beraturan berdasarkan interval waktu tertentu, yang
kemudian akan diubah ke biner. Proses pengubahan ke biner disebut
Quantisasi.
PCM ditemukan oleh insinyur dari Inggris, bernama Alec Revees pada tahun
1937.
Contoh DAC adalah: soundcard, CDPlayer, IPod, mp3player
PERKEMBANGAN FORMAT AUDIO
YEAR    PHYSICAL FORMAT                    CONTENT FORMAT
1979      Compact Disc (CD)
1985                                                                    AIFF
1987      Digital audio tape (DAT)
1990s    Digital Compact Cassette
1991      MiniDisc                                           ATRAC
1992                                                                   WAVEform (WAV)
Dolby Digital surround cinema sound
1993                                                                   Digital Theatre System (DTS)
1995                                                                   MP3
1996      DVD
1999      Super Audio CD (SACD)             Windows Media Audio (WMA)
2000                                                                   Free Lossless Audio Codec
2001                                                                   Advanced audio coding (AAC)
2002                                                                  Ogg Vorbis
2003      DualDisc
BERBAGAI FORMAT AUDIO
AAC (Advanced Audio Coding) [ .m4a ]
􀂃 AAC bersifat lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa
dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secara sempurna, karena
setelah dikompres terdapat data-data yang hilang).
􀂃 AAC merupakan audio codec yang menyempurnakan MP3 dalam hal
medium dan high bit rates.
Cara kerja:
1. Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang.
2. Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan.
3. Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform)
berdasarkan tingkat kekompleksitasan sinyal.
4. Adanya penambahan Internal Error Correction.
5. Kemudian, sinyal disimpan atau dipancarkan.
Kelebihan AAC dari MP3:
1. Sample ratenya antara 8 Hz – 96 kHz, sedangkan MP3 16 Hz – 48 kHz.
2. Memiliki 48 channel.
3. Suara lebih bagus untuk kualitas bit yang rendah (dibawah 16 Hz).
􀂃 Software pendukung AAC : IPod dan Itunes, Winamp.
􀂃 Handphone : Nokia N91, Sony Ericsson W800, dan Motorola ROKR E1.
􀂃 Hardware: Play Station Portable (PSP) pada Agustus 2005.
WAVEFORM AUDIO [ .WAV ]
- WAV adalah format audio standar Microsoft dan IBM untuk PC.
- WAV biasanya menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation)
- WAV adalah data tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio
disimpan semuanya di harddisk.
- Software yang dapat menciptakan WAV dari Analog Sound misalnya
adalah Windows Sound Recorder.
- WAV jarang sekali digunakan di internet karena ukurannya yang relatif
besar.
- Maksimal ukuran file WAV adalah 2GB.
Audio Interchange File Format [.AIF]
- Merupakan format standar Macintosh.
- Software pendukung: Apple QuickTime
Audio CD [.cda]
- Format untuk mendengarkan CD Audio
- CD Audio stereo berkualitas sama dengan PCM/WAV yang memiliki
sampling rate 44100 Hz, 2 Channel (stereo) pada 16 bit.
- Durasi = 75 menit dan dynamic range = 95 dB.
Mpeg Audio Layer 3 [.mp3]
- Merupakan file dengan lossy compression.
- Sering digunakan di internet karena ukurannya yang cukup kecil
dibandingkan ukuran audio file yang tidak terkompresi.
- Distandarisasi pada tahun 1991.
- Kompresi dilakukan dengan menghilangkan bagian-bagian bunyi
yang kurang berguna bagi pendengaran manusia.
- Kompresi mp3 dengan kualitas 128 bits 44000 Hz biasanya akan
menghasilkan file berukuran 3-4 MB, tetapi unsur panjang
pendeknya lagu juga akan berpengaruh.
- Software pemutar file mp3 : Winamp.
- Software encoder : LAME (Lame ain’t MP3 Encoder), sebuah
encoder mp3 open source dan freeware yang dibuat oleh Mike
Cheng pada awal tahun 1998.
- Macam-macam bit rate: 32, 40, 48, 56, 64, 80, 96, 112, 128, 160,
192, 224, 256 and 320 kbit/s
MIDI (Music Instrument Digital Interface)
Standard yang dibuat oleh perusahaan alat-alat musik elektronik berupa
serangkaian spesifikasi agar berbagai instrumen dapat berkomunikasi.
MIDI = format data digital
Interface MIDI terdiri dari 2 komponen:
1. Perangkat Keras
Hardware yang terhubung ke peralatan (alat instrumen / komputer)
2. Data Format
Pengkodean informasi
• spesifikasi instrument
• awal / akhir nada
• frekuensi
• volume suara
MIDI device (mis. synthesizer) berkomunikasi melalui channel
• piranti standard memiliki 16 channel
• 128 macam instrumen (termasuk noise effect)
mis : 0 Accoustic piano
12 Marimba
40 Violin
• 1 channel dapat memainkan 3 – 16 note
MIDI Reception Mode
Mode 1 : Omni On / Poly
Mode 2 : Omni On / Mono
Mode 3 : Omni Off / Poly
Mode 4 : Omni Off / Mono
Komponen-Komponen MIDI device
• Sound generator ? pembangkit suara synthesizer
• Microprocessor ? mengirim / menerima MIDI message
• Keyboard ? mengontrol synthesizer secara langsung
• Control Panel ? mengatur fungsi-fungsi selain nada dan durasi (volume,
jenis suara, dll)
• Auxiliary Controllers ? memanipulasi nada (modulation, pitch, dll)
• Memory
MIDI Message
Format MIDI message terdiri dari status byte (keterangan mengenai jenis
pesan) dan data bytes.
Terdapat 2 jenis MIDI message:
1. Channel Message (dikirim pada piranti tertentu)
Channel voice message -> performance data antar MIDI device,
keyboard action, perubahan control panel
Channel mode message -> bagaimana MIDI device penerima
merespon channel voice message
2. System Message (dikirim pada semua piranti dalam sistem)
System real-time message (1 byte) -> sinkronisasi waktu
System common message -> mempersiapkan sequencer/synthesizer
untuk memainkan lagu
System exclusive message -> personalisasi message